Muara Enim, DN-II Kasus dugaan penipuan yang melibatkan seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik.
Korban, seorang ibu rumah tangga bernama Helin, warga Tanjung Enim, mengaku kesulitan mendapatkan keadilan setelah melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh Kepala Desa Indramayu, Kecamatan Panang Enim.
โDugaan penipuan ini mencuat setelah Dewan Penasehat Relawan Rakyat Membela Prabowo (Rambo), Ali Sopyan, bertemu langsung dengan Helin saat melintas di Kabupaten Muara Enim. Rambo sendiri merupakan relawan yang kini aktif mengudara di wilayah Nusantara, termasuk Muara Enim.
โHelin melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh Rio Amro RAMIKO, Kepala Desa Indramayu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim.
Modus operandi yang digunakan adalah menggadaikan mobil Pajero Sport BG 1257 DY miliknya senilai Rp70.000.000. Ironisnya, setelah sempat diperas oleh debt collector sebesar Rp10.000.000, mobil tersebut kini diduga sudah kembali berada di tangan sang Kades.
โLebih lanjut, Helin menduga Kades Indramayu tersebut merupakan bagian dari jaringan curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Dugaan ini diperkuat dengan adanya korban penipuan lain dengan pelaku yang sama, melibatkan mobil Yaris BG 1402 EI yang kini dititipkan di Polres Muara Enim.
โSulitnya Mencari Keadilan
โHelin mengungkapkan rasa frustrasinya atas penanganan kasus di Polres Muara Enim. Melalui sambungan telepon, Helin dengan tegas menyatakan bahwa dirinya telah mendatangi kantor Polres Muara Enim sebanyak dua kali, namun hingga kini belum juga mendapatkan Surat Tanda Bukti Lapor (STBL).
โ”Saya pulang melapor dengan tangan hampa, tidak dapat surat tanda bukti lapor dari Polres Muara Enim. Sulit sekali mencari perlindungan hukum,” ujar Helin.
โMinimnya respons terhadap laporan ‘wong cilik’ (rakyat kecil) ini menimbulkan dugaan adanya intervensi. Kades tersebut diduga memiliki “beking bertaring tajam” di lingkungan Polres Muara Enim. Bahkan, muncul dugaan keras bahwa Kades Indramayu mungkin juga terlibat dalam kasus narkoba.
โMelihat kondisi ini, pihak korban dan masyarakat meminta Propam Polda Sumsel untuk segera turun tangan. Lambatnya penanganan laporan ini dikhawatirkan mencoreng nama baik institusi Polri yang sedang berupaya memulihkan citra publik akibat kinerja oknum yang kurang tanggap terhadap laporan masyarakat.
Tim Red
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
