Evaluasi Mendalam Kawasan Transmigrasi Muara Kuang, Ogan Ilir: Tim Ekspedisi Patriot ITB Gelar FGD Lintas Sektor
Muara Kuang, DN-ll (30/10/2025) – Tim Ekspedisi Patriot Institut Teknologi Bandung (ITB), berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro, sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Balai Kecamatan Muara Kuang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data, tanggapan, dan rekomendasi komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengevaluasi secara mendalam kawasan transmigrasi SP 1 dan SP 2 di kecamatan tersebut, meliputi aspek sosial, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan.
FGD yang diketuai oleh Maria Gabriela Sabandar, S.Pd., M.Si. ini berhasil menghadirkan 93 peserta yang merepresentasikan seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan, termasuk warga transmigrasi SP 1 dan SP 2, Kepala Desa se-Kecamatan Muara Kuang, perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Ogan Ilir, serta pihak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanabang. Dosen Ketua Tim Ekspedisi, Dr. Ir. Tien Lastini, menegaskan bahwa hasil FGD akan menjadi landasan ilmiah bagi rekomendasi kebijakan pembangunan berkelanjutan di kawasan transmigrasi.
Sesi pematerian menghadirkan tiga narasumber kunci. Kasi Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kecamatan Muara Kuang, M. Dira Arianza, S.K.M., M.Si., memaparkan profil sosial ekonomi transmigran, sinergi lintas sektor, dan tantangan penyediaan infrastruktur dasar di tingkat kecamatan. Sementara itu, Rahmat Saleh, S.P., S.Hut., M.Si. dari BPP Tanabang, menyoroti potensi pertanian, program penyuluhan, serta strategi peningkatan produktivitas dan diversifikasi komoditas unggulan.
Diskusi menjadi semakin dinamis pada sesi tanya jawab, di mana peserta aktif membahas persoalan krusial terkait status lahan usaha dan sertifikat lahan kawasan transmigrasi SP 1 dan SP 2, yang langsung ditanggapi oleh Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Ogan Ilir, Erwin Sani, S.Sos. Persoalan ini menjadi fokus utama karena merupakan fondasi legalitas dan kepastian ekonomi bagi para transmigran.
Puncak kegiatan ditandai dengan pembagian peserta ke dalam enam (6) kelompok diskusi. Kelompok ini secara spesifik mengangkat isu Jalan Trans SP 1 dan SP 2; Lahan Usaha dan Sertifikat Lahan; Aspek Ekonomi (komoditas, harga, pemasaran, dan akses bantuan pertanian); serta Infrastruktur dan Fasilitas Umum, termasuk kondisi sarana pendidikan, layanan kesehatan, serta akses listrik dan air bersih.
Secara keseluruhan, kegiatan FGD berjalan lancar dan kondusif, menghasilkan himpunan data dan rekomendasi yang kaya dari perspektif akar rumput hingga pemangku kebijakan daerah. Data yang terkumpul ini akan diolah oleh Tim Ekspedisi Patriot ITB untuk merumuskan model evaluasi dan rekomendasi program yang tepat guna dan berbasis kebutuhan lokal, sebagai upaya nyata perguruan tinggi dalam mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan di kawasan transmigrasi Muara Kuang.
REPORT : JULIYAN
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


