Brebes, DN-II Warga di berbagai desa di Kabupaten Brebes dan sekitarnya dikejutkan oleh suara dentuman keras yang menggemparkan pada Minggu Sore, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 19.20 WIB.
Dentuman misterius ini dilaporkan terdengar sangat jelas dan menjangkau wilayah yang sangat luas, meliputi beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
โKesaksian Warga Banjarharjo merekam tayangan jatuhnya dan Dugaan Kilatan Meteor
โKepanikan dan keingintahuan segera merebak setelah dentuman terjadi. Di beberapa lokasi, kesaksian warga memperkuat dugaan bahwa sumber suara berasal dari benda langit.
โseorang warga asal Desa Banjarharjo Brebes, mengaku berhasil merekam atau mengabadikan momen yang ia duga sebagai kilatan meteor yang jatuh di wilayah selatan Larangan sesaat sebelum suara dentuman.
โ”Sebelum dentuman keras terdengar di berbagai desa di Brebes, terlihat kilatan cepat di langit. Kami menduga itu adalah meteor yang jatuh,” ujar salah seorang warga.
โJangkauan Suara yang Luas dan Spekulasi Resonansi
โSuara dentuman yang sangat keras ini dilaporkan berpusat di beberapa wilayah Brebes, khususnya desa-desa di Kecamatan Larangan, Banjarharjo, Tanjung Brebes. โYang menarik, dampak suara dentuman memiliki jangkauan yang luar biasa luas. Laporan masuk dari sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat, termasuk Kuningan, Cilacap, Cirebon, Tegal, Ciamis, dan Pemalang.
โDugaan awal mengaitkan jangkauan suara yang jauh ini dengan kemungkinan meteor (jika benar) yang memasuki atmosfer dan meledak (bolide) pada zona ketinggian tertentu, kemungkinan di area pegunungan. Kecepatan lintasan meteor yang super kilat dan cepat diperkirakan menjadi faktor utama. Dalam sains, meteor yang meledak di atmosfer sering kali menghasilkan “sonic boom” atau dentuman sonik, yaitu gelombang kejut yang tercipta ketika sebuah objek bergerak lebih cepat dari kecepatan suara.
โFenomena ini dapat diperkuat oleh kondisi atmosfer, seperti adanya lapisan inversi, yang mampu membiaskan gelombang suara ke bawah dan memantulkannya, sehingga suara dentuman dapat terdengar lebih keras dan menjalar ke wilayah yang sangat jauh, menciptakan efek resonansi yang kuat di berbagai daerah.
โSejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait sumber pasti dentuman keras dan dugaan jatuhnya meteor ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang sambil menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak terkait.
Red
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
