Bandung, DN-II Tantangan terhadap ideologi Pancasila di Indonesia semakin kompleks, ditandai dengan munculnya infiltrasi ideologi radikal kanan dan kehadiran kembali ideologi radikal kiri dalam bentuk baru.
Hal ini disampaikan oleh Brigjen Pol. Antonius DHS, seorang perwakilan dari badan intelijen negara, dalam sebuah diskusi yang diadakan di Hotel Grandian pada Kamis (13/11/2025).
Ideologi Radikal Kanan dan Sentimen Umat Islam
Brigjen Antonius menjelaskan bahwa saat ini, ideologi Pancasila telah dimasuki atau dicampuri oleh ideologi kanan yang cenderung radikal.
Fokus Pemerintah: Ia menyoroti bahwa konsentrasi utama pemerintah belakangan ini cenderung tertuju pada ancaman radikal kanan, khususnya yang terkait dengan sistem Khilafah.
Dampak Sentimen: Konsentrasi ini, menurutnya, telah menyebabkan sebagian umat Islam merasa tersudutkan atau terstigma secara kolektif.
Pendidikan Pancasila: Terkait hal ini, ia menyambut baik langkah pemerintah yang baru kembali menerapkan pelajaran Pancasila mulai tahun 2022 sebagai upaya memperkuat fondasi ideologi bangsa.
Kebangkitan Radikal Kiri dalam Wujud Anarkisme
Selain ancaman radikal kanan, Brigjen Antonius juga mengingatkan bahwa ancaman radikal kiri tidak sepenuhnya hilang, bahkan kini muncul dalam wujud yang berbeda.
Sejarah Radikal Kiri: Kelompok radikal kiri secara historis sudah terwujud di Indonesia pada peristiwa tahun 1948 dan 1965, yaitu ekstremisme PKI yang berafiliasi pada ideologi Komunisme.
Ancaman Baru (Radikal Kiri Luar): “Sekarang malah sudah hadir lagi yaitu radikal kiri luar, yang berprinsip pada anarkisme atau anarko,” ujarnya.
Karakteristik Kelompok Anarkis
Dijelaskan lebih lanjut, anarkisme adalah suatu paham yang menginginkan penghapusan total terhadap aturan, bahkan menolak keberadaan negara.
Tujuan: Penganut paham ini menginginkan penyelesaian segala sesuatu dengan cara anarkis atau tanpa kendali, mirip dengan esensi paham radikalisme yang menentang sistem yang ada.
Ciri-Ciri Visual: Salah satu ciri fisik dari kelompok ini, menurut Brigjen Antonius, adalah ditemukannya coretan-coretan di ruang publik yang bertuliskan:
1312 (kode angka yang mewakili ACAB atau All Cops Are Bastards)
”All Cops Are Bastards” (Secara harfiah: Semua Polisi adalah Bajingan)
Pernyataan ini menegaskan bahwa tantangan ideologi bagi Pancasila bersifat multidimensional, datang dari spektrum kanan maupun kiri, menuntut kewaspadaan dan penguatan pendidikan ideologi yang berkelanjutan.
Red/Teguh
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
