Jakarta, – https://detiknasional.id II Forum Penulis Pendidikan Indonesia, sebuah platfom di bawah Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia menerbitkan buku berjudul โMemperkuat Ekosistem Pendidikan: Sehimpun Gagasan Konstruktif untuk Kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Indonesiaโ dalam rangka HUT RI ke-79 tahun 2024.
Menurut editor buku, Yanuardi Syukur, buku ini bisa disebut sebagai โgagasan produktif dari masyarakatโ kita terkait bagaimana memperkuat ekosistem pendidikan. Sejak berdiri pada 2020, perkumpulan Rumah Produktif Indonesia aktif mengajak masyarakat untuk menuangkan gagasannya melalui tulisan.
โInisiatif untuk menulis kolaboratif ini semata-mata untuk menjaga dan merawat bangsa kita agar terus maju, sebab bangsa ini sejak awalnya terbangun oleh gagasan dan perjuangan kaum intelektual atau perjuangan gagasan-gagasan yang multidimensi,โ kata Yanuardi.
Apresiasi Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek
Buku ini diberi kata pengantar oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Dr. Iwan Syahril. Dalam kata pengantar, Iwan menyambut baik dan mengapresiasi atas terbitnya buku antologi tersebut. Menurut Iwan, para penulis telah menyumbangkan ide, pemikiran, dan gagasan yang mengerucut pada murid sebagai tujuan utama pembelajaran, baik di masa kini maupun dalam perannya pada pembangunan masa depan.
Ekosistem yang mendukung optimalisasi tumbuh kembang dan karakter murid, lanjut Iwan, diaktualisasikan melalui penguatan peran guru, literasi dan metode pembelajaran yang kreatif dan kolaboratif. โKehadiran buku ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan para pembaca dan pemangku kepentingan pendidikan. Dorongan dari ekosistem pendidikan untuk mengisi ruang-ruang Merdeka Belajar akan mempercepat proses pembangunan Indonesia,โ tambahnya lagi.
Menurut Iwan Syahril, sumber daya manusia merupakan landasan atau kunci utama dalam proses memperkuat bangunan bangsa Indonesia di masa depan. Usaha untuk mempersiapkan sumber daya tidak akan dapat dijalankan sendiri oleh pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, tapi harus didorong melalui gotong royong bersama swasta/korporasi, media, komunitas, akademisi, termasuk masyarakat umum. Dengan mengerahkan semua daya upaya semua elemen tersebut Indonesia dapat dapat bergeser dari negara berkembang menjadi negara maju.
โKemendikbudristek sendiri sebagaimana tugas dan fungsinya terus berusaha mendorong peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan atau pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran ini adalah untuk menumbuhkan kompetensi dan karakter semua murid untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila,โ lanjut Iwan Syahril.
Iwan Syahril menambahkan bahwa salah satu strategi yang ditempuh melalui gerakan Merdeka Belajar, sekaligus upaya untuk melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran, serta transformasi satuan pendidikan. Fokus Merdeka Belajar adalah peningkatan kualitas pembelajaran agar Indonesia dapat keluar dari krisis pembelajaran.
Untuk itu, kata Iwan, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek mendorong ekosistem pendidikan mengambil bagian dalam proses peningkatan kualitas pemebelajaran, dengan kesadaran bahwa gerakan ini harus dilakukan secara bersama-sama.
Konten buku
Bab pertama dimulai dengan Bab 1 “Gen Z dan Beberapa Isu Strategis Pendidikan Kita” oleh tulisan “Kiprah Gen Z dalam Pembangunan Masa Depan” karya penulis produktif dan ASN di Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Beryana Evridawati, serta tulisan “Empat Isu Strategis Pendidikan Kitaโ karya seorang guru sekaligus blogger produktif dari Nusa Tenggara Timur, Heronimus Bani, dan โSumber Daya Manusia Kita, Antara Angka dan Adabโ karya Florince Lumba, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kupang Timur.
Pada Bab 2 โPentingnya Sekolah Bermutu dan Inovatifโ diisi oleh tulisan โRekrutmen Guru untuk Sekolah Bermutuโ karya Kepala SMPN 1 Sendana, Majene, Sulawesi Barat Dr. Murti, โKepemimpinan Kepala Sekolahโ Lily Damayanti, โKemitraan Orang tua dan Sekolahโ Albertus Muda, โRevitalisasi Pendidikan Non Formalโ dari pengelola pendidikan non formal di Cilacap, Indah Prihati.
Selain itu juga ada tulisan โUrgensi Inovasi Pendidikan Menengahโ karya Dr. Nurhafni, seorang kepala sekolah produktif berprestasi di Pekanbaru. Selain itu, juga ada tulisan โMeningkatkan Kapasitas PAUDโ dari Yuliana Dominggus dan โCerita Kepala Sekolah Penggerakโ oleh Anik Rofaida Lestari, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Maospati, Magetan, Jawa Timur.
Pada Bab 3 berjudul โGuru, Sang Pembelajar dan Pemimpin Perubahanโ diisi oleh tulisan โKomunitas Belajar Ramah Guruโ karya penulis dan guru produktif dari Kupang NTT, Lilis Ika Herpianti Sutikno, disusul tulisan โGuru dan Adaptasi Perubahan Dunia Pendidikanโ Yulianti Pulungtana, โGuru Penggerak Memimpin Perubahanโ Muhamad Nasir Pariusamahu dan โMenjadi Guru Pembelajar, Sebuah Refleksiโ karya Askarim, seorang guru di Sulawesi Selatan.
Pada Bab 4 berjudul โSiswa Tangguh dan Berkarakter Muliaโ diisi oleh tulisan โGenerasi Tangguh Menjaga Ibu Pertiwiโ karya Amalia Irfani. Selanjutnya, โPendidikan itu Mahal, Jangan Kau Sia-siakan Waktu, Nak!โ Asmahudroh, โRefleksi Pengalaman Bermakna Seorang Guruโ Annisaโ Awalyah, โUrgensi Makan Siang di Sekolahโ karya Dr. Ismail Suardi Wekke dan โImplementasi Profil Pelajar Pancasilaโ karya Novi Nurul Insan Kamil, seorang guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Bagian kedua dimulai dari Bab 5 โLiterasi, Membaca dan Menulis Sebagai Pijakanโ yang diisi oleh tulisan โMenghidupkan Kembali โJantung Pendidikanโโ karya Pustakawan Kota Depok Nur Indrawati Pary, โEkosistem Membaca di Indonesiaโ cerpenis Ummu Syahidah, dan โMeningkatkan Kemampuan Menulis Siswa dengan Teknik Guided Reflectiveโ Siti Dwi Arini Putrianti.
Pada Bab 6 โReligiusitas, Karakter Sejati Anak Bangsaโ, terdapat tulisan โInternalisasi Karakter Sejati Anak Bangsaโ karya Dr. Muhammad Asriady dari Makassar, โPenguatan Akhlakul Karimah Melalui Moderasi Beragamaโ karya dosen Universitas Buana Perjuangan Karawang, Mitra Sasmita dan โPendidikan Agama Islam Mencegah Perundunganโ karya Edi Cahya Purnama Alam, seorang guru agama Islam di Kabupaten Lebak, Banten.
Pada Bab 7 โPembelajaran Kreatif dan Kolaboratifโ diisi oleh tulisan berjudul โWayang Goessโ, Kolaborasi Kreatif Geografi, Ekonomi, Sejarah dan Sosiologiโ karya Hadiatus Sarifah, โPembelajaran Kreatif Projek MADING 3Dโ karya Ifan Andriado, โHipnocreativa untuk Kreativitas Anakโ karya dosen dan guru PAUD di Tangerang, Dini Aulia Rizky dan โArtificial Intelligence untuk Pendidikan Indonesiaโ karya Yulius Roma Patandean, guru dari SMAN 5 Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Red
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
