Semarang, DN-II Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-1 Tahun 2024 dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX telah berlangsung sepekan yang lalu. Pada tanggal 9 dan10 Desember 2024 di Hotel PARK VIEW, Johar – Kota Semarang dengan sukses mengambil Thema DeRegulasi Kunci Pertumbuhan Ekspor Nasional.
Acara ini menjadi momentum sangat penting dalam menetapkan arah strategis organisasi untuk lima tahun ke depan memasuki Kabinet Merah Putih. (16/12/2024).
Ade SM selaku Panitia Penyelenggara Rakernas dan Munas IX tahun 2024 dan juga Ketua DPD GPEI Jawa Tengah meyambut baik acara tersebut, harapan dari beliau meminta peran pemerintah berpihak kepada pengusaha eksportir, regulasi harus konsisten dan tidak berubah – ubah, anggaran untuk promosi di luar negeri ditingkatkan, peran diaspora diharapkan untuk mempromosikan produk – produk Indonesia dan perhatian pemerintah untuk produk umkm ditingkatkan mulai pendampingan produksi, promosi dan pendanaan jangan setengah hati.
Sebelum diadakan Kegiatan MUNAS terlebih dahulu diadakan Kegiatan Rapat Kerja Nasional – RAKERNAS ke 1 Tahun 2024 diselingi dengan Dialog Interaktif dengan Narasumber Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang diwakili oleh Arief Wibisono selaku Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan mengambil Topik Strategi Ekspor Nasional dengan mengedepankan Transformasi dan Arah Kebijakan Perdagangan Luar Negeri meliputi Deregulasi, Digitalisasi dan Integrasi (Neraca Komoditas,
Single Submission dengan Mandatory Online terimtegrasi fiktif Positif selama 5 hari dengan feed backnya Meningkatkan Daya Saing adanya Kepatuhan Tranparansi (Efisiensi/Simlifikasi, Percepatan layanan dan Kepastian) dengan target Ekspor tahun 2025 sebesar 7,1 % dan tahun 2029 sebesar 9,6 % dari Nilai Eksport tahun 2023 sebesar 256 Milyar USD sedangkan Oktober 2024 sebesar 217 Milyar USD. Kemudian dilanjutkan paparan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, Kepala Badan Karantina Nasional,
Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (PELINDO), dari pelaku Eksportir diwakili oleh Drs. Abdul Sobur selaku Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyampaikan Industri manufaktur nasional merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Dalamkurun waktu 15 tahun terakhir, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Mengalamipenurunan signifikan. Fenomena deindustrialisasi dini menjadi tantangan besar, terutama di tengahupaya bersaing dengan negara-negara tetangga di ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang berhasil mempertahankan pertumbuhan industri manufakturnya, Indonesia diantara TOP 20 Negara Eksportir Furniture Dunia 2022-2023 dengan HS Code 9401, 9402, 9403, berada di Tingkat ke 21 dengan nilai Eksport Furniture tahun 2023 senilai 1,85 Milyar USD sedangkan Amerika Serikat di rangking pertama sebesar 66,42 Milyar USD sedangkan di peringkat ke dua adalah Negara Vietnam yang merdeka dari Perancis tahun 1948 baru lepas dari gejolak peperangan setelah Amerika menarik pasukannya tahun 1973 pertumbuhan akselerasi eksportnya sangat meningkat, setelah HIMKI menelusurinya nenerapa waktu yang lalu ternyata keberpihakan Pemerintah terhadap pengusahanya khususnya eksportir sangat berpihak mulai dari sektor perizinan, perbankan sampai perpajakan,
Negara kita sekarang Pajak PPN nya saja mulai tahun 2025 menjadi 12 % sehingga terjadi pengaruh terhadap minat beli masyarakat.
Selanjutnya sebelum dimulai MUNAS IX Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) terlebih dahulu dibentuk Pimpinan Sidang Munas IX yang dipimpin oleh Muhammad Hamzah Ketua GPEI DPD Kalimantan Timur, Arief R Pabettinggi Ketua GPEI DPD Sulselbar selaku Sekretaris merangkap Anggota dan Hendrik H Sitompul Ketua GPEI DPD Sumut selaku Anggota, Pimpinan Rapat meminta Benny Soetrino selaku Ketua GPEI Priode 2019 – 2024 untuk menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban pada Priode sebelumnya diawali dengan Data merupakan harta yang sangat berharga dibandingkan emas, zaman era digitalisasi. Bahwa pada awal Priode 2019 – 2024 dunia dilanda Pandemi COVID 19 semua sektor usaha sama sekali lumpuh tidak berjalan mulai awal tahun 2020 sampai akhir tahun 2021, namun setelah pandemic tersebut perekonomian mulai berjalan, hambatan setelah pandemi dilanjutkan kondisi global diantaranya Perang Rusia – Ukraina, Perang Israel – Palestina, Embargo Eropa terhadap Rusia, Sengketa WTO (Gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia tentang Ekspor biji nikel, dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, berbagai kondisi global tersebut telah menyebabkan munculnya fragmentasi geoekonomi global, ditambah lagi dengan pelambatan ekonomi Negara – Negara mitra dan penurunan harga komoditas ekspor unggulan Indonesia,
Kondisi ini semakin memperlemah kinerja ekspor Indonesia, telah dilaksanakan setiap tahun Rakernas dan juga menghadiri beberapa undangan dari KADIN dan menerima tamu dari beberapa delegasi Negara, menjalin hubungan kemitraan dengan Kementerian Perdagangan, terlibat aktif Promosi Produk Ekport TEI tahun 2023 dan tahun 2024, menyelenggarakan Eksport Centre serta menyelenggarakan Export Education, Kerjasama annual meeting dengan Malaysia dan Belgia, untuk DPD GPEI Jatim membuat Semakmur Market Place dengan era digital tidak kemana – mana tetapi ada dimana – mana.
Pandangan Umum terhadap pertanggung jawaban yang disampaikan Benny Soetrisno, Ketua Umum Priode tahun 2019 – 2024 pada umumnya semua Pengurus GPEI DPD se Indonesia menerima hasil Pertanggung Jawaban tersebut hanya ada masukan dari Yunus Saflembolo Ketua GPEI DPD se Tanah Papua, Bandara Frans Kaisiepo Biak sejak tahun 1990 sebagai Bandara Internasional dan sejak resmi dicabut statusnya sebagai bandara internasional. Pencabutan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31/2024 (KM 31/2004) pada 2 April 2024, sejak dicabutnya status Bandara tersebut kegiatan ekspor menjadi terhambat harus melalui Makasar atau Surabaya yang menambah ongkos logistic, sebenarnya kemauan Papua Merdeka adalah merdeka dalam arti bidang ekonomi,
kesejahteraan, kesehatan, sosial. Kandungan emas tanah Papua bukan di Freeport saja tetapi yang lebih Potensi Kandungan Emas di Tanah Papua adalah dari Hasil Laut yang tidak merusak lingkungan yang melimpah ruah seperti ikan tuna, lobster dan udang selingkuh yang tidak ada di daerah manapun.
Secara aklamasi musyawarah dan mufakat dan menghasilkan Keputusan Sidang Paripurna Munas IX Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia DPP GPEI berdasarkan Surat Keputusan Munas Nomor : 05/Munas/GPEI/XII/2024 tanggal 10 Desember 2024 menetapkan kembali Benny Soetrisno menjadi Ketua Umum dan Totok Dirgantoro menjadi Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Eksportir GPEI Priode Tahun 2024 – 2029.
Adapun Program agar GPEI sebagai Asosiasi terdepan yang mendukung pertumbuhan ekspor Indonesia pada tahun 2025 dan 2030 adalah : 1. Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Anggota, 2.
Peningkatan Akses ke Sumber Daya dan Pembiayaan, 3. Advokasi Kebijakan dan Sinergi dengan Pemerintah, 4. Peningkatan Promosi Ekspor dan Branding Produk Nasional, 5. Fasilitasi Kolaborasi untuk Peningkatan Nilai Tambah, 6.
Pengembangan Data dan Sistem Informasi Pasar. Program ini dapat memperkuat peran GPEI sebagai leader dalam mendorong Ekspor Nasional.
Sidang berlangsung lancar dan kondusif dengan suasana kekeluargaan hingga mencapai keputusan-keputusan strategis bagi keberlanjutan organisasi.
“Alhamdulillah proses persidangan berjalan lancar, suasana munas tadi dalam nuansa kekeluargaan,” ungkap Mohammad Hamzah.
Reporter: Ramahdan E, SM
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
