BREBES, DN-II Kontras! Pelabuhan Kluwut di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang menjadi urat nadi pengangkutan hasil laut bernilai miliaran rupiah per tahun, justru memiliki akses jalan utama yang sangat memprihatinkan. Jalan pelabuhan tersebut berupa tanah, berlubang, dan berlumpur, serta belum tersentuh pembangunan memadai dari pemerintah daerah.
โKondisi ini sungguh ironis, mengingat potensi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan Pelabuhan Kluwut diperkirakan mencapai Rp15 miliar per tahun. Namun, besarnya kontribusi tersebut tidak sebanding dengan kondisi infrastruktur pelabuhan yang tidak layak.
โPerbaikan Swadaya dari Tokoh Nelayan
โMelihat buruknya kondisi akses jalan, sejumlah tokoh nelayan setempat berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya. Mereka adalah H. Ruhasir (Basir) (51), H. Danusi (51), Suhari (52), dan H. Sukad (50), bersama dengan pemilik kapal lainnya.
โ”Perbaikan dan pembangunan talud jalan yang kami gagas ini murni swadaya kami berempat dan para pemilik kapal di Pelabuhan Kluwut,” ujar Basir saat ditemui awak media Harian Daerah di lokasi pelabuhan, Sabtu sore (11/10/2025).
โBasir menjelaskan bahwa perbaikan jalan sepanjang 60 meter dan talud jalan sepanjang 35 meter lebih ini bertujuan melancarkan akses keluar masuk truk boks pengangkut hasil laut. Selain itu, perbaikan ini juga membantu petani yang hendak ke sawah dan petani tambak yang sehari-hari menggunakan jalur tersebut.
โ”Anggaran Miliaran Rupiah Mengalir ke Mana?”
โBuruknya akses jalan sangat mengganggu distribusi hasil laut, menghambat kelancaran logistik, dan otomatis membengkakkan ongkos distribusi. Hal ini menjadi beban tambahan bagi para nelayan.
โ”Meskipun selama ini Pelabuhan Kluwut memiliki potensi PNBP yang cukup besar, pada kenyataannya tidak sebanding dengan kondisi pelabuhan saat ini,” tambah Basir.
โIa secara tegas menyampaikan kekecewaan nelayan terhadap minimnya perhatian dari Dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Brebes.
โ”Nelayan Pelabuhan Kluwut ini penyumbang PNBP terbesar. Lalu, ke mana selama ini anggaran miliaran rupiah tersebut? Seharusnya Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pusat itu tahu dan tidak tutup mata dengan kondisi pelabuhan Kluwut saat ini,” tukasnya.
โBasir mengungkapkan, selama ini mereka hanya menerima janji-janji, baik dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, Pemerintah Daerah, Provinsi, maupun dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Janji-janji tersebut selama ini tidak ada satu pun yang terealisasi,” keluhnya.
โHarapan pada Bupati Paramitha Widya Kusuma
โMewakili suara nelayan Pelabuhan Kluwut, Basir berharap kepada pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten Brebes, khususnya Bupati Paramitha Widya Kusuma, agar segera turun langsung meninjau kondisi di lapangan.
โ”Kami butuh penanganan serius, bukan sekadar janji-janji belaka. Kami berharap ada penganggaran untuk pembangunan akses jalan, penyayapan (penguatan tebing sungai/dermaga), sekaligus tempat sandar kapal di kedua sisi sungai,” pungkas Basir.
โHingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes atau Dinas terkait mengenai rencana penanganan dan penganggaran pembangunan Pelabuhan Kluwut, meskipun pelabuhan nelayan ini disebut-sebut sebagai salah satu penyumbang PNBP terbesar.
โRed/Putra Zambase
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
