Jakarta, DN-II Melimpahnya bahan baku dengan segala jenis kayu di Indonesia serta sentuhan desain belum dapat terwujudnya produk industry mebel yang diharapkan tanpa didukung oleh peralatan mesin yang modern itu merupakan angan โ angan dalam rangka meningkatkan nilai eksport produk mebel dan kerajinan, oleh karena itulah pameran promosi seperti saat ini yang diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) pada Pameran Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX tahun 2025) di Jakrta Internasional Expo (JIExpo-
Kemayoran โ Jakrta) selain diadakan Pameran dan Promosi aneka produk mebel dan kerajinan juga diadakan Seminar Hari ke 2 yang diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2025 bertempat di Grand Hall Jakrta Internasional Expo (JIExpo- Kemayoran โ Jakrta) untuk DENGAN Thema Teknologi dan Digitalisasi dengan mendatangkan Narasumber Su Quan Wo selaku Ketua Umum Lunjiao Woodworking Machinery Association (LWMA) dari negara Republik China, Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian dan Indroyono Soesilo selaku Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia.
Su Quan Wo selaku Presiden Kamar Dagang Mesin Peralatan Kayu Lunjiao menyampaikan Lunjiao Woodworking Machinery berdiri pada awal tahun 1980-an. Lunjiao telah berkembang menjadi industry chain (rantai industry) pendukung mesin peralatan kayu modern di China. Linjao merupakan basis produksi dengan variasi produk mesin peralatan kayu terbanyak di China yang terkenal di dalam dan luar negeri. Lunjiao adalah “Pusat Mesin Peralatan Kayu Cina berbagai merk dan varian peralatan” dan merupakan pusat distribusi dengan jenis mesin peralatan kayu terbanyak, volume penjualan terbesar, dan rantai industri serta kemampuan pendukung terlengkap di dunia. Inovasi teknologi baru dalam mesin peralatan kayu: dari produksi cerdas hingga peningkatan strategis. Industri permesinan peralatan kayu sedang memasuki revolusi teknologi yang didorong oleh digitalisasi, kecerdasan, dan penghijauan. Penerapan teknologi baru tidak hanya meningkatkan efisiensi pemrosesan dan kualitas produk, tetapi juga mendorong transformasi dan peningkatan industri dari model manufaktur tradisional ke manufaktur cerdas. Perkembangan terkini di bidang permesinan peralatan kayu di China meliputi tiga aspek yaitu inovasi teknologi peralatan, transformasi strategi produksi, dan jalur pemilihan teknologi.
Pilih teknologi baru dengan mengunjungi serta mempelajari melalui berbagai event pameran, khususnya Pameran Mesin Peralatan Kayu Profesional.
diantaranya Pameran Mesin Peralatan Kayu Internasional Shunde Lunjiao, China adalah pameran tahunan yang menampilkan desain mesin peralatan kayu, CNC, yang modern dan bermutu. Teknologi baru dijelaskan di lokasi, dan pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan teknisi senior untuk berbagi dan menerapkan ide-ide pengunjung. Pabrik-pabrik produksi tersebar dalam radius sekitar tiga kilometer dari aula pameran. Pengunjung dapat langsung datang ke pabrik untuk berpartisipasi dalam negosiasi. Mengunjungi Pameran Mesin Peralatan Kayu Shunde Lunjiao akan memungkinkan merubah mindset seseorang menjadi maju.
Pameran tahunan China Lunjiao International Woodworking Machinery memamerkan sepenuhnya teknologi baru mesin peralatan kayu China. Di pameran ini, Pengunjung dapat menemukan mesin yang modern, Selama pameran berlangsung, Pengunjung dapat berkomunikasi dengan desainer mesin peralatan kayu tingkat tinggi dan berbagi pengalaman dengan mereka. mengundang semua rekan Pengusaha Mebel dari Indonesia untuk menghadiri Lunjiao Woodworking Machinery Expo pada tanggal 12 Desember 2025. Saat itu, Pengunjung akan melihat lebih banyak produk mesin peralatan kayu yang inovatif di lokasi. Peralatan baru ini dapat meningkatkan tingkat produksi perusahaan manufaktur furnitur Indonesia dan membawa Pengunjung berimajinasi tanpa batas. Pameran Mesin Peralatan Kayu Lunjiao memiliki keunggulan yang unik: tempat pameran kami dikelilingi oleh fasilitas pendukung industri yang lengkap, sehingga siapa pun yang tertarik dengan produk dapat mengunjungi pabrik peralatan produksi dan berkomunikasi dengan para teknisi.
Selanjutnya Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian yang diwakili oleh Krisna Septiningrum selaku Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan memaparkan materi Modernisasi Mesin Meningkatkan Produktivitas Dalam Manufaktur Furniture, Industri Agro mempunyai peran di sektor Industri Agro terhadap PDB Industri Pengolahn Non Migas pada tahun 2024 sebesar 52 % dan Industri Furniture menyumbang sebesar 1,15% yang didukung oleh 2.406 perusahaan dengan serapan tenaga kerja 827.170 orang, dengan nilai investasi sebesar Rp 827.170 orang, utilisasi 59,85 %, sebaran Perusahaan furniture 73 % adalah KBLI 31001 (industry furniture kayu) 63 % berada di Pulau Jawa, nilai eksport US $ 1,83 milyar, Indonesia berada pada urutan ke 21 adapun eksportir terbesar dunia adalah China, Vietnam, Jerman dan Italia, adapun negata tujuan ekspor furniture adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia dan Inggeris. Kebijakan Pengembangan Industri ditujukan kepada Fasilitasiketersediaan bahan baku, Fasilitasi ketersediaan Sumber Daya Manusia terampil dan telah memfasilitasi Politeknik Furnitur dan Kayu Olahan di Kendal Jawa Tengah, Fasilitasi Peningkatan Produktifitas, Kapasitas dan KualitasProduk, Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif bagi Pelaku Industri, Fasilitasi Peningkatan Pasar dan Penguatan Risetreferensi pasar, Program unggulan di Bidang Industri Mebel dan Kerajinan adalah Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu sebagaimana dasar hukum kebijakan adaah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 42 tahun 2022 dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 31 tahun 2024, Adapun tujuan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayumeliputi :
1. Penguatan rantai nilai industry pengolahan kayumelalui optimalisasi aspek teknologi,
2. Peningkatan daya saing industry pengolahan kayu melalui peningkatan kapasitas produktifitas effisiensi produksi dan mutu produk.
Selanjutnya memberikan bentuk insentif berupa penggantian/reimburse sebagian dari harga pembelian mesin dan atau peralatan untuk industry pengolahan kayu (30 % jika dilengkapi sertifikat TKDN minimal 25 % dan 15 % tanpa sertifikat TKDN) reimburse diberikan minimum dengan nilai maksimal Rp 1 Milyar. Nilai total pembelian mesn/peralatan minimal Rp 500 juta dengan jenis mesin/peralatan sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Perindustrian, sejak tahun 2022 telah diberikan sebanyak 33 perusahaan industry pengolahan kayu termasuk indutri furniture dengan nilai Rp 20,6 Milyar, dengan jenis peralatan/mesin Cold press, Air dryer+tanki+screw compressor, debarker, Cross cut, Rip saw, moulder, CNC based machine dan Conveyor, dampak dari pemberian Program Rekstrukturisasi ini adalah Peningkatan Produktifitas sebesar 24 % pada tahun 2024.
Selanjutnya dan Indroyono Soesilo selaku Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) dengan materi Integrasi Teknologi Untuk Produksi Berkelanjutan dan Effisiensi Rantai Pasok, bahwa Perbandingan kinerja sektor kehutanan (Berdasarkan Produk tahun 2023 dan 2024 adalah Furnitur Kayu bernilai US $ 1.580.048.056,- sedangkan kerajinan senilai US $ 89.048.502,-adapun trenkinerja ekspor hasil hutan Indonesia sampai Februari 2025 pertumuhan (growth) nya sebesar 14,4 % belum pernah terjadi, ini menunjukan petumbuhan yang positip sejak Januari 2023. Adapun kinerja sektor hilir kehutanan pada tahun 2024 untuk industry furniture senilai US $ 1.544.501.405 dan Kerajinan sebesar US $ 88.901.992. Rantai Pasok Berdasarkan Proses Produksi dimulai dari Bahan Baku/log dimasukkan dalam Industri Pengolahan menghasilkan Industri Primer (Sawn Timber, Plywood, MDF/PB/Pulp), Industri Sekunder (Wood Working/Moulding Fancy, Plywood, Paper) sedang Tersier menghasilan Furniture dan Perumahan semuanya perlu effisiensi Rantai Pasok.
Sebenarnya para indutri mebel dan kerajinan sangat berminat untuk melakukan peningkatan/modernisasi peralatan dalam rangka peningkatan produktifitas produksi secara kualitas dan kuantitas, hal tersebut menyangkut diperlukan kebijakan pemerintah, apabila rantai distribusi peralatan/mesin bisa dikawal Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian Kementerian Keuangan (Bea dan Cukai) agar bisa terjangkau dapat dibeli oleh pelaku usaha industri, apabila peralatan peningkatan produktifitas produksi secara kualitas dan kuantitas pertumbuhan meningkat dan maju dan berkemang hal demikian sebagai parameter bahwa Lembaga asosiasi industry mebel dan kerajinan sudah maksimal dan paripurna.
Redaksi : DADAN RAMADHAN / Wartawan Nasional
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
