Cilacap, detiknasional.id — Takmir Masjid Jami Al Waashiliin Dusun Ciparahu, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, menggelar kegiatan Ngaji Falakiyah yang diikuti oleh para takmir masjid, guru ngaji, dan masyarakat umum pada Sabtu malam, 26 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ilmu falakiyah secara teori dan praktik, dengan fokus pada penentuan awal waktu salat dan jadwal imsakiyah berdasarkan titik koordinat masjid dan musala yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Dayeuhluhur.
Dalam kegiatan ini, Takmir Masjid Al Waashiliin menghadirkan narasumber dari Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Banyumas, Ustadz Juliana Pangestu.
Dalam pemaparannya, Ustadz Juliana menjelaskan secara mendalam mengenai ilmu falakiyah, yaitu cabang ilmu yang mempelajari tentang peredaran benda-benda langit, khususnya terkait penentuan waktu ibadah umat Islam.
Materi yang disampaikan mencakup pengenalan tentang hisab dan rukyat, penentuan arah kiblat, waktu salat, awal bulan Hijriyah, dan fenomena-fenomena astronomi lainnya yang berkaitan dengan syariat Islam.
Ustadz Juliana menekankan bahwa pemahaman falakiyah sangat penting, terutama di tingkat lokal, agar umat Islam dapat menentukan waktu ibadah secara mandiri dan tepat sesuai kondisi geografis masing-masing, tegasnya.
Sementara itu, Takmir Masjid Jami Al Waashilin, Ustadz Wawan Hermawan menjelaskan bahwa diadakannya kegiatan Ngaji Falakiyah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ilmu falak sebagai bagian penting dari praktik ibadah umat Islam.
Kegiatan ini juga bertujuan membekali masyarakat, khususnya takmir masjid maupun musala, dengan pengetahuan dasar dalam menentukan waktu ibadah dan memahami fenomena alam berdasarkan pendekatan ilmiah dan syar’i.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat Dayeuhluhur semakin antusias dalam menuntut ilmu agama secara lebih luas dan mendalam, termasuk dalam aspek falakiyah yang selama ini mungkin kurang dipahami. Semoga ini menjadi langkah awal untuk pembinaan lanjutan di bidang ilmu falak,” ujarnya.
Dengan harapan dapat menumbuhkan semangat belajar serta membentuk komunitas yang peduli terhadap ilmu-ilmu keislaman berbasis sains dan tradisi keilmuan Islam, pungkas Ustadz Wawan Hermawan.
Reporter: Dani
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
