Jadikan, DN-II TNI Angkatan Laut (AL) berencana menyelenggarakan pelatihan khusus bagi prajuritnya guna mengoperasikan Kapal Selam Otonom (KSOT). Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menekankan bahwa pelatihan ini mutlak diperlukan karena pengoperasian KSOT sepenuhnya mengandalkan teknologi canggih yang melibatkan Kecerdasan Buatan (AI). (31/10/2025).
Langkah ini sejalan dengan target Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yang mengharapkan TNI AL dapat mengoperasikan 30 unit KSOT pada tahun 2026, dengan PT PAL Indonesia siap memproduksinya mulai tahun depan.
KSAL Ali menegaskan bahwa meskipun nirawak, seluruh operasi KSOT akan tetap berada di bawah kendali Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel). Rencananya, kapal selam tanpa awak ini akan ditempatkan untuk menjaga choke point atau titik-titik kritis di perairan Indonesia sebagai bagian dari strategi pengendalian alur laut. Ali berharap setiap choke point dapat dijaga oleh beberapa unit KSOT untuk memperkuat pertahanan laut nasional.
Sehubungan dengan pengembangannya, KSOT telah berhasil menjalani uji penembakan torpedo di perairan Markas Koarmada II.
Dalam uji coba tersebut, torpedo dipasang secara manual dan ditembakkan melalui perintah dari Autonomous Submarine Command Center (ACC). Direktur Utama PT PAL, Kaharuddin Djenod, menyatakan bahwa KSOT sudah berada dalam kondisi yang cukup bagus untuk diproduksi secara massal, menandakan kemajuan signifikan dalam penguatan alutsista TNI AL.
Red
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
