Jakarta, DN-II Pameran Produk Furniture dan Kerajinan merupakan event agenda tahunan Bidang Promosi Himpunan Industri Mebel dan Kerjaninan Indonesia (HIMKI) bertaraf skala Internasional disambut baik para buyer dari Luar Negeri terutama dari Canada, Amerika Serikat, Saudi Arabia, China, Inggeris, Korea Selatan, Jepang dan lainnya dengan antusian menghadiri dan telah dibuka Faisol Riza selaku Wakil Menteri Perindustrian di Grand Hall Jakarta International Expo pada tanggal 6 Maret 202 pameran ini diselenggarakan dari mulai tanggal 6 s/d 9 Maret 2025.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam sambutannya menyampaikan Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2024 tercatat sebesar 660 niliar USD, dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 4,9% selama periode tahun 2025 hingga 2034. Oleh karena itu, penyelenggaraan pameran ini menjadi langkah yang sangat penting untuk mengembangkan pasar furnitur Indonesia, Meski dunia terus menghadapi tantangan yang semakin kompleks, kita patut bersyukur dan bangga, karena kinerja sektor industri pengolahan non migas tetap kokoh dan tangguh. Dengan kontribusi 17,16% terhadap PDB Nasional pada tahun 2024 lalu, sektor ini mampu tumbuh 4,75%.
Jumlah tenaga kerja sektor industri juga meningkat dari 19,29 juta (2023) menjadi 19,96 juta (2024). Ekspor sektor industri pengolahan non-migas bahkan mencapai 196,54 miliar USD, menyumbang 74,3% terhadap ekspor nasional. Di sisi investasi, sektor ini mampu menyerap Rp 721,3 triliun atau 42,1% dari total realisasi investasi nasional tahun lalu.
Nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai USD 255 miliar (berdasarkan data World Bank), menjadikan Indonesia berada di posisi ke-12 top manufacturing countries by value added di dunia. Posisi Indonesia ini mengungguli jauh dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam yang nilai MVA-nya hanya setengah dari Indonesia, yakni masing-masing USD 128 miliar, serta USD 102 miliar. Kinerja sektor industri nasional juga semakin diperkuat dengan kenaikan nilai Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang berada pada angka 53,6 dan 53,15 pada Februari 2025, dan menandakan optimisme yang tinggi di awal tahun 2025.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menyampaikan optimisme terhadap Pelaksanaan Pameran ini yang sudah berlangsung 12 tahun, berhubung tahun 2020 dan 2021 ada wabah Covid agenda Pameran ditiadakan maka Agenda Pameran IFEX Tahun 2025 ini adalah yang ke 10. Pameran ini merupakan sebuah acara Busnis to Busnis Indonesia pada bulan Maret yang dirancang untuk pelaku utama di bidang furnitur dan kerajinan, yang akan mempertemukan, di bawah satu atap, memamerkan lebih dari 3.000 produk-produk yang berkualitas, dari berbagai bahan, juga merupakan wadah bagi ekosistem bisnis dari desainer interior, desainer produk, penggemar furnitur, semua pedagang dan eksportir akan diikuti oleh 117 Negara, dengan pengunjung lebih dari 13.730 orang dan 500 exhibitor, IFEX memanfaatkan kapasitas maksimal Jakarta International Expo dengan mengisi 6 aula dan 1 area ruang terbuka seluas 65.000 m2.
Beragam produk tersedia di setiap aula dan dijamin memanjakan mata kita untuk menikmati event ini, IFEX adalah Indonesia International Furniture Expo merupakan Pameran Internasional.
Abdul Sobur juga menyampaikan usaha industri mebel dan kerajinan banyak sekali hambatan secara teknis dan non teknis, salah satunya adalah kurangnya dukungan pemerintah dalam bidang permodalan selain itu juga adanya Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sudah berlangsung hampir 15 tahun, bahwa industri mebel dan kerajinan ini merupakan industri hilir, jika pemerintah berkenan cukup di hulunya saja dapat diterapkan regulasi SVLK sebagai sumber bahan baku kayu, Selanjutnya Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, mengumumkan para pemenang Lomba Design produk mebel dan kerajinan yang diselenggarakan oleh HIMKI dan mendapat Trophy HIMKI AWARD DESIGN tahun 2025
1. Selanjutnya Faisol Riza selaku Wakil Menteri Perindutrian meyampaikan Dalam rangka mengembangkan industri furnitur dalam negeri, Kemenperin berkomitmen penuh dengan melakukan berbagai langkah strategis, antara lain:
Fasilitasi ketersediaan bahan baku. Kementerian Perindustrian terus berkoordinasi dengan K/L terkait untuk memperbaiki rantai pasok bahan baku industri furnitur melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur.
2. Fasilitasi ketersediaan SDM terampil. Kementerian Perindustrian telah mendirikan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, yang memiliki 3 (tiga) program studi yaitu Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur, sehingga bisa menghasilkan SDM furnitur dan pengolahan kayu yang terampil, siap kerja, dan berdaya saing.
3. Fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar. Pada tahun 2024, Kementerian Perindustrian memfasilitasi 6 (enam) perusahaan furnitur kolaborator Program Pengembangan Konsep Desain Industri Furnitur, dalam pameran furnitur internasional Index Plus New Delhi, India, di mana produk furnitur Indonesia disambut antusias oleh konsumen India. Selain itu pemerintah juga gencar menggalakkan belanja APBN melalui pemanfaatan produk ber-TKDN, sehingga memberikan peluang pelaku industri furnitur untuk meningkatkan pasar dalam negeri.
4. Fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, salah satunya di lini teknologi. Saat ini terdapat Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu, berupa pemberian reimburse penggantian sebagian pembelian mesin/peralatan sesuai kriteria. Program ini sudah berlangsung selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2022.
Sejumlah 33 perusahaan industri pengolahan kayu (termasuk furnitur kayu) yang terfasilitasi, dengan total nilai reimburse sebesar Rp. 20,6 Miliar. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, berupa workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri. Kemudian untuk meningkatkan kualitas produk dilakukan penerapan SNI.
5. Fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi. Pemerintah memberikan sejumlah fasilitas insentif perpajakan (tax allowance, tax holiday, super deduction tax), preferensi tarif, ketentuan lartas, serta kemudahan prosedur ekspor produk jadi dan impor bahan baku atau bahan penolong
Selanjutnya Faisol Riza selaku Wakil Menteri Perindustrian didampingi Dyah Roro Esti Widya Putri Wakil Menteri Perdagangan keliling menyambangi stand/both peserta pameran salah satu both yang mendapat apresiasi dari para Wakil Menteri tersebut adalah both M 16 C Kriya Nusantra memaerkan produk -produk mebel dan kerajinan,
Adapun yang hadir memberikan apresiasi menghadiri pembukaan Pameran IFEX tahun 2025 ini adalah Benny Soetrino selaku Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia, Krisna mewakili Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sakinah Rosellasari selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.
Ainia Shalichah Ketua Dekranasda Kabupaten Blora nersama Kiswoyo selaku Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Blora.
Redaksi : DADAN RAMADHAN / Wartawan Nasional
Eksplorasi konten lain dari
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
